Halaman
Bab 10 - Kemagnetan
157
Bab
10
Kemagnetan
Peta Konsep
Kemagnetan
membahas
Dinamo sepeda merupakan salah satu alat yang dapat
menghasilkan arus listrik. Di dalam dinamo terdapat
kumparan (lilitan kawat) dan magnet. Arus listrik yang
dihasilkan merupakan hasil kerja dari kumparan dan
magnet tersebut. Mengapa magnet dan kumparan dapat
menghasilkan arus listrik? Bagaimanakah sifat-sifat magnet
sehingga dapat digunakan untuk menghasilkan arus listrik?
Bagaimanakah caranya? Ayo pelajari bab ini dan coba
temukan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kamu dapat
mendeskripsikan pengertian magnet, sifat-sifat magnet,
bahan pembuat magnet, cara membuat magnet, dan
medan megnat, menjelaskan sifat kemagnetan bumi,
mendeskripsikan proses elektromagnet dan induksi
elektromagnetik beserta contoh penerapannya dalam
kehidupan.
Gambar 10.1
Dinamo sepeda
Sumber:
image.google.co.id
Magnet
Sifat kemagnetan bumi
Medan magnet
Induksi elektromagnetik
Di sekitar kawat berarus
Bahan-bahan pembuat magnet
- Menggosok
- Induksi
- Dialiri arus listrik
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
158
SU
Bagian-bagian magnet
SU
S
S
Magnet yang dipotong
Gambar 10.2
Magnet batang
Jika kamu mendekatkan kutub-kutub magnet yang
sejenis langsung dengan tanganmu, maka kamu dapat
melihat bahwa kedua kutub tersebut akan sangat sulit
disatukan. Makin kuat usaha yang kamu berikan, makin kuat
magnet tersebut melawan usahamu. Jika kamu mencoba
mendekatkan dua kutub magnet yang sejenis di atas meja
dengan sedikit menyentuhnya, maka makin dekat kamu
mengarahkan kedua kutub magnet itu, sehingga salah
Seorang pemulung besi menggunakan suatu alat yang
mengandung magnet untuk memisahkan paku dan benda-
benda lainnya yang mengandung besi. Dengan alat tersebut,
pemulung besi dapat dengan mudah memisahkan benda-benda
yang mengandung besi dan kemudian mengumpulkannya.
Hal di atas merupakan contoh penerapan magnet dalam
kehidupan sehari-hari. Untuk lebih memahami tentang
konsep kemagnetan dan penerapannya dalam kehidupan,
mari cermati uraian berikut ini.
A. Magnet
Magnet pertama kali ditemukan di suatu daerah
bernama Magnesia. Magnet adalah batu bermuatan yang
memiliki sifat dapat menarik benda yang mengandung
partikel besi (Fe
2
O
4
).
1. Kutub-Kutub Magnet
Kut
ub-kutub magnet adalah bagian ujung magnet yang
memiliki kekuatan paling besar untuk menarik partikel
besi dibandingkan bagian magnet yang lain. Setiap magnet
memiliki dua buah kutub, yaitu kutub selatan dan kutub
utara. Garis lurus yang menghubungkan kedua kutub ini
disebut sumbu magnet. Jika kita menggantungkan sebuah
magnet dan mendiamkannya, arah memanjang magnet selalu
mengarah ke arah utara-selatan. Sementara itu, jika sebuah
magnet dipotong, maka setiap potongan tersebut akan tetap
memiliki dua kutub dan menjadi sebuah magnet yang baru.
U
U
Bab 10 - Kemagnetan
159
satu magnet akan berputar dan memberikan kutub yang
berlawanan jenis untuk menyatu dengan kutub yang lain.
Dapatkah kamu menjelaskan mengapa hal itu bisa terjadi?
Ya, hal itu dapat terjadi karena kutub-kutub magnet memiliki
sifat tertentu, yaitu:
a) Dua kutub magnet yang sejenis bila didekatkan akan
saling tolak menolak.
b) Dua
kutub magnet yang berlawanan jenis bila
didekatkan akan saling tarik-menarik.
2. Bahan Magnetik dan Nonmagnetik
Bahan magnetik adalah benda-benda yang dapat
ditarik oleh magnet. Berdasarkan pengertian magnet, bahan
magnetik mengandung partikel besi. Benda yang tergolong
benda magnetik di antaranya adalah besi, nikel, dan kobalt.
Bahan magnetik pada umumnya merupakan bahan yang
dapat ditarik dengan kuat oleh magnet sehingga disebut
juga bahan feromagnetik.
Bahan nonmagnetik adalah bahan yang tidak ditarik
secara kuat oleh magnet. Berdasarkan daya tarik magnetnya,
bahan nonmagnetik terbagi dua, yaitu bahan paramagnetik
dan diamagnetik. Bahan paramagnetik adalah bahan yang
dapat ditarik oleh magnet, tetapi tarikannya sangat lemah.
Bahan yang tergolong paramagnetik adalah aluminium,
tembaga, kaca, dan kayu. Sementara itu, bahan diamagnetik
adalah bahan yang apabila didekatkan dengan magnet, maka
magnet akan menolaknya (menjauhinya). Logam mineral
yang tergolong bahan diamagnetik di antaranya emas dan
timah hitam.
3. Pembuatan Magnet
Pad
a dasarnya, sebuah bahan magnet tersusun dari
sejumlah besar magnet-magnet kecil yang disebut magnet
elementer. Pada bahan magnet, magnet-magnet elementer
membentuk pola susunan yang
tidak teratur. Bahan magnet
dapat dibuat magnet dengan cara membuat susunan magnet
elementer ini membentuk pola yang beraturan.
Berdasarkan cepat lambatnya bahan magnet ini menjadi
magnet, maka bahan ini dapat digolongkan menjadi:
a)
Bah
an magnet lunak, yaitu bahan magnet yang magnet
elementernya mudah diatur sehingga bahan itu mudah
dan relatif cepat dijadikan magnet.
b) Bah
an magnet keras, yaitu bahan magnet yang magnet
elementernya sukar
diatur sehingga relatif sulit dan
I
nfo
Bahan magnetik adalah
benda-benda yang dapat
ditarik oleh magnet,
sedangkan bahan non-
magnetik adalah bahan
yang tidak ditarik secara
kuat oleh magnet.
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
160
akan membutuhkan waktu yang lama untuk menjadi
magnet.
Berdasarkan kekuatan mempertahankan sifat
magnetnya, suatu magnet dapat dikelompokkan menjadi:
a) Mag
net sementara, yaitu magnet yang susunan magnet
elementernya mudah kembali tidak teratur setelah
bahan magnetnya dijadikan magnet.
b) Mag
net permanen, yaitu magnet yang susunan magnet
elementernya sukar untuk tidak teratur lagi sehingga
memiliki daya tahan yang relatif lama untuk menjadi
magnet.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa bahan yang termasuk magnet lunak juga merupakan
magnet sementara, contohnya besi. Sementara itu, bahan
yang merupakan magnet keras juga magnet permanen,
contohnya baja.
Terdapat tiga cara untuk membuat bahan magnet
menjadi magnet, yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik.
Penjelasannya dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
Arus listrik
Untuk membuat magnet dengan cara ini,
bahan magnet harus dialiri arus. Arus listrik
ini dialirkan searah melalui kawat yang
dililitkan pada bahan magnet. Magnet yang
dibuat dengan cara ini dinamakan magnet
listrik atau elektromagnet. Untuk menentukan
kutub-kutub magnetnya, digunakan kaidah
tangan kanan.
Gambar 10.5
Menggosok
Cara ini dapat dilakukan dengan menggosokkan
bahan itu ke magnet dalam satu arah.
Kutub magnet yang dihasilkan bahan akan
berlawanan arah dengan kutub magnet yang
digunakan untuk menggosok.
Induksi
Cara
ini dapat dilakukan dengan mendekatkan
bahan magnet pada suatu magnet kuat (tanpa
menyentuhkannya). Ujung bahan magnet
yang didekatkan ke ujung magnet utama
akan menjadi kutub yang berlawanan dengan
kutub magnet utama yang terdekat.
besi
arah gosokan
magnet
magnet
besi
Gambar 10.3
Gambar 10.4
Tabel 10.1
Cara-Cara Membuat Besi Menjadi Magnet
Bab 10 - Kemagnetan
161
Sifat kemagnetan dapat dihilangkan dengan cara
pemanasan atau pemukulan. Dengan melakukan hal ini,
berarti kamu telah mengganggu susunan magnet elementer
sehingga susunannya kembali tidak teratur dan sifat
magnetnya hilang.
4. Medan Magnet
Medan magnet adalah daerah sekitar magnet yang
pada daerah itu magnet lain masih dipengaruhi oleh gaya
magnetik jika diletakkan di atasnya. Jika di daerah tersebut
ditaburkan serbuk besi, maka serbuk besi akan ditarik oleh
kutub magnet dan membentuk pola garis, disebut garis
gaya magnet.
Sifat-sifat dari garis gaya magnet adalah:
a)
garis gaya magnet
keluar dari kutub utara dan masuk
ke kutub selatan,
b) garis gaya magnet tidak pernah berpotongan,
c) tempat yang mempunyai garis gaya magnet rapat
menunjukkan medan magnet yang kuat. Sebaliknya,
tempat yang mempunyai garis gaya magnet renggang
menunjukkan medan magnet yang lemah.
kutub bumi
kutub magnet bumi
Gambar 10.7
Posisi kutub magnet bumi
Sumber:
Encarta 2005
Sumber:
Encarta 2005
Gambar 10.6
Serbuk besi yang
membentuk medan magnet
B. Sifat Kemagnetan Bumi
Kamu pasti sudah mengetahui bahwa di planet bumi ini
terdapat daerah yang disebut kutub selatan dan kutub utara.
Menurutmu, adakah hubungan antara penamaan daerah
ini dengan kutub-kutub magnet? Ya, tentunya ada karena
Tuhan telah menjadikan bumi memiliki sifat magnetik. Bumi
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
162
S
ahabatku,
Ilmuwan
Hans Cristian
Oersted
(1777
- 1851) adalah ahli
fi
sika dan kimia
dari Denmark.
Ia dilahirkan
di Rudköbing,
dan menempuh
pendidikan di
University of
Copenhagen. Ia
ditetapkan sebagai
profesor ilmu
fi
sika
di University of
Copenhagen pada
1806. Kemudian,
pada 1819 ia
menemukan
bahwa suatu jarum
magnet dibelokkan
dengan sudut 90
o
ke arah kawat
yang membawa
arus listrik. Ia
menyimpulkan
bahwa di sekitar
kawat yang berarus
listrik terdapat
medan magnet. Hal
ini menjadi dasar
untuk mempelajari
keelektromagnetan.
dapat kita pandang sebagai magnet batang yang sangat besar
sehingga memiliki kutub utara dan kutub selatan.
Sesuai namanya, kutub utara bumi yang selama ini kita
kenal merupakan kutub utara dari magnet bumi. Begitupun
dengan kutub selatan. Kutub selatan yang selama ini kita
lihat di peta merupakan kutub selatan magnet bumi. Namun
demikian, kutub magnet bumi tidak berimpit dengan kutub
bumi secara geogra
fi
s. Di antara keduanya terdapat sudut
yang menyebabkan garis-garis gaya magnet bumi tidak tepat
berada di kutub utara dan selatan bumi secara geogra
fi
s,
tetapi sedikit menyimpang. Garis gaya magnet bumi ini tidak
selalu sejajar dengan permukaan bumi. Ketidaksejajaran ini
membentuk sudut yang disebut sudut inklinasi. Dengan
kata lain, sudut inklinasi dapat diartikan sebagai sudut yang
dibentuk oleh medan magnet bumi dengan garis horizontal.
Besarnya sudut inklinasi di setiap permukaan bumi memiliki
besar yang berbeda-beda. Dan sudut inklinasi terbesar
berada di daerah kutub utara dan kutub selatan bumi.
Pernahkah kamu memperhatikan arah jarum pada
kompas (alat penunjuk arah)? Jika kita perhatikan dengan
teliti, dapat kita lihat bahwa arah yang ditunjukkan jarum
kompas bukanlah arah kutub utara dan selatan geogra
fi
s
bumi yang sebenarnya, melainkan arah utara dan selatan
kutub-kutub magnet bumi. Jarum kompas itu akan
membentuk sudut yang dinamakan sudut deklinasi, yaitu
sudut antara jarum kompas dengan arah utara-selatan
geogra
fi
s bumi yang sebenarnya.
C. Medan Magnet di Sekitar Arus Listrik
Di sekitar kawat yang dialiri arus listrik terdapat medan
magnet. Hal ini ditemukan oleh
Hans Cristian Oersted
berdasarkan hasil percobaannya.
1. Percobaan Oersted
Berda
sarkan namanya, percobaan ini dilakukan oleh
seorang
fi
sikawan bernama
Hans Cristian Oersted
(1777-
1851). Percobaan yang dilakukan pada 1819 ini berhasil
menunjukkan bahwa terdapat medan magnet di sekitar
kawat yang berarus listrik. Pada percobaannya, Oersted
membuat kesimpulan sebagai berikut:
a) Di sekitar kawat
(penghantar) yang dialiri arus listrik
terdapat atau timbul medan magnet.
Bab 10 - Kemagnetan
163
b)
Arah gaya magnet yang menyimpangkan jarum kompas
bergantung pada arah arus listrik yang mengalir dalam
penghantar.
c)
Besarnya medan magnet di sekitar kawat berarus listrik
bergantung pada kuat arus listrik dan jaraknya terhadap
kawat.
Untuk dapat lebih memahami percobaan Oersted,
ikutilah kegiatan berikut ini.
Tujuan
: Mengamati keberadaan medan magnet di sekitar arus listrik.
Alat dan bahan : Sebuah batu baterai, kabel penghubung secukupnya, kawat
penghantar yang panjang, dan sebuah kompas.
Langkah kerja:
1. Bua
tlah rangkaian alat dan bahan
yang telah kamu sediakan seperti
pada Gambar 10.8.
2. Dal
am keadaan saklar yang masih
terbuka, letakkan penghantar sedikit
di atas jarum kompas dengan arah
memanjang, sejajar dengan arah
jarum kompas. Perhatikan kedudukan
jarum kompas tersebut!
3.
Alirkan arus pada penghantar dengan
menutup saklar, lalu perhatikan apa
yang terjadi pada jarum kompas.
4.
Buka saklar, lalu balikkan arah arus dengan cara menukar kutub baterai.
5.
Tutup kembali saklar agar mengalir pada arah yang diharapkan. Perhatikan
apa yang terjadi pada jarum kompas.
6. Bandingkan hasil langkah
2, 3, dan 4, kemudian buatlah kesimpulan dari
hasil kegiatan yang telah kamu ikuti.
Aktivitas Siswa
baterai
kompas
kawat penghantar
saklar
Gambar 10.8
Untuk menunjukkan arah medan magnet di sekitar
kawat lurus berarus listrik, genggamlah kawat dengan
tangan kananmu. Sesuai dengan kaidah tangan kanan, arah
ibu jari menunjukkan arah arus, sedangkan arah keempat
jari yang lain menunjukkan arah medan magnet.
Kaidah tangan kanan pun dapat digunakan untuk
menentukan arah medan magnet pada kawat melingkar
berarus listrik. Berbeda dengan kaidah tangan kanan yang
berlaku pada kawat lurus, pada kawat melingkar yang
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
164
Arus listrik
Arus listrik
arah arus
Tangan kanan
Gambar 10.9
Medan magnet sekitar kumparan
Gambar 10.10
Kaidah tangan kanan
arah arus
listrik
arah
medan magnet
kutub utara
Sumber:
Encarta 2005
Sumber:
google.co.id
Untuk membuat medan magnet yang lebih kuat di
sekitar arus listrik, dapat dibuat lilitan kawat membentuk
kumparan. Kumparan yang seperti ini disebut solenoida.
Solenoida memiliki sifat yang sama dengan magnet batang,
yaitu mempunyai kutub utara dan kutub selatan. Jika kita
menggenggam solenoida dengan tangan kanan, maka ibu
jari akan mengarah pada ujung yang merupakan kutub utara
dan keempat jari lain menunjukkan arah arus listrik. Dengan
demikian, kita telah menerapkan kaidah tangan kanan untuk
menentukan arah arus dan medan magnet yang terjadi.
Arah medan magnet
Arah arus
Gambar 10.11
Medan magnet di sekitar kawat melingkar
Sumber:
image.google.co.id
berarus ini ibu jari menunjukkan arah medan magnet
sementara keempat jari yang lain menunjukkan arah arus
listrik.
2. Elektromagnet
Elektromagnet adalah kumparan berarus listrik yang
disisipi inti besi sehingga menghasilkan sebuah medan
magnet yang kuat. Untuk memperkuat medan magnet yang
Bab 10 - Kemagnetan
165
Tujuan
: Mengamati gaya magnet pada kawat berarus listrik.
Alat dan bahan : Pita/kertas aluminium (aluminium foil) satu lembar, magnet
U yang kuat, saklar, dan batu baterai.
Langkah kerja:
1.
Buatlah rangkaian alat dan bahan yang telah
kamu sediakan seperti pada Gambar 10.12.
2. Rentangkan selembar aluminium foil
di antara kutub utara dan kutub selatan
magnet U.
3. Hubungkan ujung-ujung lembaran
aluminium foil ke baterai melalui saklar,
lalu tutuplah saklar. Amati apa yang terjadi
pada pita aluminium.
4.
Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan yang telah kamu ikuti.
Aktivitas Siswa
dihasilkan oleh kumparan, dapat dilakukan beberapa cara
berikut ini:
a) Menyisipkan kumparan dengan inti besi yang lebih
bersifat magnetik.
b) Memperbanyak lilitan kumparan.
c)
Memperbesar arus listrik.
Prinsip elektromagnetik digunakan untuk menarik
logam yang berat dan sebagai dasar kerja dari peralatan
listrik, seperti bel listrik, relai, dan pesawat telepon.
3. Gaya yang Dialami Penghantar Berarus dalam
Medan Magnet
Gaya yang muncul akibat adanya arus listrik pada
penghantar di dalam medan magnet disebut gaya Lorenz atau
gaya magnet. Untuk lebih memahami adanya gaya magnet
ini, ikutilah kegiatan berikut ini.
Pikirkanlah
Bagaimanakah prinsip
gaya magnet yang
bekerja pada kipas
angin? Jelaskan!
!
Dengan menggunakan kaidah tangan kanan, kita
dapat menentukan arah dari gaya magnet ini. Bila tangan
kanan terbuka dengan ibu jari menunjukkan arah arus I
dan keempat jari lain yang dirapatkan menunjukkan arah
garis gaya B, arah gaya magnet F adalah ke atas, tegak lurus
terhadap permukaan tangan kanan.
Besar gaya magnet ini dipengaruhi oleh beberapa hal,
yaitu:
Gambar 10.12
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
166
1) Besarnya kuat arus yang dialirkan pada kawat.
2) Kuatnya medan magnet di sekitar kawat.
3) Panjang kawat penghantar.
4) Arah garis gaya magnet terhadap arus.
Prinsip gaya magnet ini menjadi inspirasi dari
pembuatan alat-alat listrik seperti motor listrik, alat ukur
listrik, dan kipas angin. Pada pembelajaran kali ini akan
dibahas hanya dua alat, yaitu motor listrik dan alat ukur
listrik.
a. Motor Listrik
Motor listrik adalah bagian yang bergerak pada
beberapa jenis alat listrik, seperti pada
hair dryer
, bor listrik,
dan yang paling mudah dijumpai adalah
tape recorder
. Motor
listrik mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Alat ini
bekerja dengan memanfaatkan adanya perputaran kumparan
berarus listrik di sekitar medan magnet. Pada motor listrik,
arah arus listrik selalu melalui medan magnet dalam arah
yang sama sehingga kumparan dapat terus berputar. Untuk
menghindari tersendatnya putaran kumparan, biasanya
digunakan kumparan dengan jumlah lebih dari satu.
Gambar 10.13
Alat yang memiliki motor listrik
Sumber:
Image bank
b. Alat Ukur Listrik
Selama mempelajari
fi
sika, tentunya kamu tidak asing
dengan istilah voltmeter, galvanometer, dan amperemeter.
Alat ukur listrik inilah yang memanfaatkan prinsip kerja
elektromagnet. Bagian utama dari alat-alat ini adalah inti besi
lunak berbentuk silinder yang statik (tidak dapat berputar).
Pada inti besi ini dililitkan kawat sehingga membentuk
kumparan yang kemudian diletakkan di antara pasangan
kutub sebuah magnet permanen. Besarnya arus/tegangan
listrik yang mengalir melalui kumparan dinyatakan oleh
sebuah jarum yang menunjukkan skala tertentu.
Bab 10 - Kemagnetan
167
D. Induksi Elektromagnetik
Induksi elektromagnetik adalah proses pembuatan
arus listrik dengan cara mendekatkan sumber listrik pada
sebuah magnet.
1. Proses Terjadinya Induksi Elektromagnetik
Ind
uksi elektromgnetik pertama kali diteliti oleh
Michael Faraday
(Inggris) dan
Joseph Henry
(Amerika).
Dari percobaan yang dilakukan secara terpisah pada tahun
1831 oleh dua ilmuwan tersebut, diperoleh kesimpulan
bahwa bahwa arus listrik dapat dimunculkan dari sebuah
magnet dengan cara menggerak-gerakkan sebuah kawat
pada medan magnetnya atau dengan cara memasukkan dan
mengeluarkan magnet ke dalam suatu kumparan kawat.
Gambar 10.14
Rangkaian percobaan Faraday
Sumber:
google.co.id
Dengan menggunakan alat seperti pada Gambar 10.14,
Faraday mulai melakukan percobaannya untuk mengamati
induksi elektromagnetik. Sebelum magnet digerakkan,
ia tidak melihat adanya arus yang melalui amperemeter.
Kemudian ia menggerakkan magnetnya dan jarum
amperemeter pun mulai bergerak. Berdasarkan peristiwa ini
ia menyimpulkan bahwa gerakan magnet yang dilakukan
telah menghasilkan arus yang arahnya bergantung pada
arah gerakan magnet.
Setelah itu, Faraday menukar benda yang digerakkan.
Ia mencoba menggerakkan kawat melingkar dan memegang
sebuah magnet di tengah-tengah lingkaran tersebut. Pada
percobaan ini pun Faraday menemukan bahwa arus kembali
diinduksi karena jarum amperemeter bergerak.
Untuk lebih memahami hasil penemuan ini, ikutilah
kegiatan sederhana berikut.
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
168
Ketika arus dihasilkan, maka saat itu akan terdapat
beda potensial atau tegangan antara ujung-ujung kumparan
yang diinduksi. Tegangan yang demikian disebut dengan
tegangan induksi. Dalam percobaan Faraday, ia menemukan
bahwa besarnya tegangan induksi ini bergantung pada tiga
faktor lain, yaitu:
a)
Jumlah lititan kumparan. Makin banyak lilitan kumparan,
makin besar tegangan induksi yang dihasilkan.
b) Kec
epatan gerakan magnet. Makin cepat gerakan magnet,
makin besar pula tegangan induksi yang dihasilkan.
c) Jum
lah garis gaya magnet. Makin banyak garis gaya
magnet, makin besar tegangan induksi yang dihasilkan.
Gerakan
ke-
Kumparan 1
Kumparan 2
Skala I
(
μ
A)
Skala II
(
μ
A)
Skala III
(
μ
A)
Skala I
(
μ
A)
Skala II
(
μ
A)
Skala III
(
μ
A)
1
2
3
7.
Buatlah kesimpulan dari hasil kegiatan yang telah kamu ikuti.
Tujuan
: Membuat arus listrik di sekitar magnet.
Alat dan bahan : Kawat terisolasi, sebuah tabung dari kardus, sebuah gunting,
sebuah mikro amperemeter, sebuah magnet batang.
Langkah kerja:
1. Buatlah dua buah kumparan, yaitu kumparan sebanyak 50 dan 25 lilitan
dengan melilitkan kawat ke tabung kardus. Sisakan kawat sepanjang 15 cm
di ujung-ujung kumparan.
2.
Hubungkan ujung-ujung kawat dengan mikro amperemeter, lalu lihat skala
yang ditunjukkan jarum pada mikro amperemeter.
3. Mas
ukkan salah satu ujung magnet batang ke dalam kumparan. Lihat
kembali skala yang ditunjukkan jarum mikro amperemeter.
4. Tar
ik keluar magnet dari kumparan dan lihat lagi skala pada mikro ampere-
meter.
5.
Ulangi langkah 4 dan 5 dengan gerakan yang lebih cepat.
6.
Catat hasil pengamatanmu pada tabel berikut.
Aktivitas Siswa
Bab 10 - Kemagnetan
169
Jika magnet pada kumparan tersebut terus digerakkan,
maka arus yang melewati kumparan akan berubah-ubah
arah sesuai dengan gerakan magnetnya. Arus yang demikian
disebut dengan arus bolak-balik (AC =
alternating curent
).
Beberapa alat yang menggunakan prinsip kerja hasil
percobaan Faraday, di antaranya adalah generator dan
transformator.
2. Generator
Tentunya kita tidak asing lagi dengan istilah generator.
Generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik
menjadi energi listrik. Untuk mengenal bentuk nyata
dari generator, akan lebih mudah jika kita mengunjungi
wilayah pembangkit listrik karena di sana generator banyak
digunakan.
Terdapat dua jenis generator, yaitu generator arus
bolak-balik dan generator arus searah. Pada generator arus
bolak-balik, kumparan yang diletakkan pada batang diputar
dalam medan magnet yang diam sehingga menghasilkan
tegangan induksi. Melalui sikat-sikat karbon yang
dihubungkan dengan cincin-cincin generator, tegangan yang
dihasilkan dapat menyalakan sebuah lampu. Generator ini
dinamakan generator arus bolak-balik karena arah arus
induksi berlawanan dengan arah putaran kumparan. Bagian
generator yang berputar disebut rotor, sedangkan bagian
yang diam disebut stator. Pada dasarnya, prinsip kerja
generator arus bolak-balik dan generator arus searah adalah
sama. Hanya saja pada generator arus searah, cincin yang
digunakan adalah cincin belah. Cincin ini bekerja sebagai
komutator yang mengubah arus listrik yang dikeluarkan
generator. Dengan demikian, arus listrik yang awalnya
merupakan arus bolak-balik pada kumparan, dalam
rangkaian di luar kumparan menjadi arus searah. Dapat
dilakukan beberapa cara untuk memperbesar tegangan dan
arus induksi, yaitu:
1)
Mempercepat putaran rotor.
2) Memperbanyak lilitan pada kumparan.
3) Menggunakkan magnet yang lebih kuat.
4) Memasukkan inti besi lunak ke dalam kumparan.
Dalam kehidupan sehari-hari, generator arus bolak-
balik ini dapat kita temukan pada sepeda yang berlampu.
Untuk menyalakan lampu tersebut, generator dipasang
pada roda. Kayuhan yang dilakukan telah mengubah energi
dalam tubuhmu menjadi energi mekanis pada gerak roda.
Gerak roda ini kemudian menghasilkan tegangan listrik
Pikirkanlah
Mengapa pada
generator arus
bolak-balik, arah
arus induksi yang
dihasilkan berlawanan
dengan arah putaran
kumparan? Jelaskan!
!
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
170
yang dapat menyalakan lampu. Sedangkan, generator arus
searah dapat kita jumpai pada alat-alat pemanas.
Listrik yang kita gunakan sehari-hari berasal dari PLN
merupakan listrik yang berasal dari generator arus bolak-
balik. Generator ini menghasilkan arus yang sangat besar
sehingga susunannya lebih rumit daripada generator serupa
yang digunakan untuk menyalakan lampu sepeda. Pada
generator ini, energi mekanis diperoleh dari gerakan benda
yang disebut turbin. Turbin adalah roda besar yang diputar
oleh dorongan air, angin, atau uap, bahkan nuklir. Secara
umum, cara menghasilkan arus induksi pada generator
ini hampir sama dengan generator sederhana. Hanya
saja, arus induksi yang dihasilkan akan diproses terlebih
dahulu sebelum akhirnya sampai ke rumah-rumah untuk
digunakan. Salah satu alat yang digunakan pada proses ini
adalah transformator.
3. Transformator
Tra
nsformator adalah alat yang digunakan untuk
menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik. Alat
ini terdiri dari dua buah kumparan. Arus pada salah satu
kumparan akan menghasilkan medan magnet yang akan
menginduksi arus pada kumparan lain. Kumparan yang
pertama disebut kumparan primer, sementara kumparan
yang kedua, yaitu kumparan yang menghasilkan arus
induksi disebut kumparan sekunder.
Jumlah lilitan pada kumparan primer dan sekunder
suatu transformator dapat berbeda atau sama. Perbandingan
antara kumparan sekunder dengan kumparan primer
disebut dengan perbandingan transformator, dinotasikan:
I
nfo
Jumlah lilitan pada
kumparan primer dan
sekunder dari suatu
transformator dapat
berbeda atau sama,
tergantung kepada jenis
transformatornya.
dengan:
N
p
= jumlah lilitan pada kumparan primer
N
s
= jumlah lilitan pada kumparan sekunder
——
N
s
N
p
Pada awal pembahasan subbab induksi elektromagnetik
telah disebutkan bahwa besar tegangan induksi sebanding
dengan jumlah lilitan sehingga berlaku persamaan:
—— = ——
V
s
V
p
N
s
N
p
Bab 10 - Kemagnetan
171
dengan:
V
p
= tegangan kumparan primer (tegangan
primer)
V
s
= tegangan kumparan sekunder (tegangan
sekunder)
Berdasarkan Hukum Ohm yang menyebutkan bahwa
tegangan berbanding terbalik dengan arusnya, maka
perbandingan arus dapat dihitung dengan persamaan:
dengan:
I
p
= kuat arus primer
I
s
= kuat arus sekunder
—— = ——
I
p
I
s
V
s
V
p
——
= —
— = —
—
I
p
I
s
V
s
V
p
N
s
N
p
Dari ketiga perbandingan di atas, dapat diperoleh satu
persamaan, yaitu:
a. Jenis-Jenis Transformator
Berdasarkan fungsinya, transformator dikelompokkan
menjadi dua, yaitu transformator
step-up
dan transformator
step-down
.
1) Transformator
step-up
Transformator
step-up
adalah jenis transformator
yang berfungsi untuk menaikkan tegangan induksi. Pada
transformator ini, jumlah lilitan pada kumparan primer lebih
sedikit daripada jumlah lilitan kumparan sekunder (ingat
bahwa tegangan induksi sebanding dengan jumlah lilitan)
sehingga arus induksi yang dihasilkan pada kumparan
sekunder akan lebih besar daripada arus pada kumparan
primer. Dengan demikian, tegangan induksi pun akan naik.
Transformator ini digunakan pada televisi untuk menaikkan
tegangan 220 V menjadi 20.000 V.
2) Transformator
step-down
Transformator
step-down
adalah jenis transformator
yang berfungsi untuk menurunkan tegangan induksi.
Sesuai tujuannya, jumlah lilitan kumparan sekunder pada
transformator ini dibuat lebih sedikit daripada jumlah
lilitan pada kumparan primer. Transformator ini banyak
digunakan pada radio, tape recorder, dan komputer.
I
nfo
Berdasarkan fungsinya,
transformator
dikelompokkan menjadi
dua, yaitu transformator
step-up
dan transformator
step-down.
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
172
Secara bersamaan, kedua transformator ini digunakan
pada penyaluran listrik dari pembangkit listrik menuju
pelanggan. Pembangkit listrik yang biasanya terletak cukup
jauh dari tempat pelanggan, dapat kehilangan energi yang
cukup banyak pada proses penyalurannya. Faktor utama
penyebabnya adalah tegangan dan arus yang dihasilkan
generator relatif kecil. Untuk itu, dalam jarak yang cukup dekat
dari sumber pembangkit listrik, digunakan t
ransformator
step-up
sehingga tegangan akan membesar dan energi yang
hilang selama penyaluran listrik akan lebih kecil. Sebelum
sampai ke pelanggan, tegangan tinggi yang berbahaya ini
kemudian diturunkan lagi menggunakan transformator
step-down
yang biasa tersimpan pada tiang listrik di dekat
rumah pelanggan. Selain dapat meminimalisir kehilangan
energi, pemanfaatan transformator ini pun berfungsi untuk
menjaga keamanan dan keselamatan pelanggan dari bahaya
tegangan tinggi.
b. E
fi
siensi Transformator
Ketika kita menggunakan transformator, kita akan
merasakan panas di sekitar transformator tersebut. Panas
yang timbul pada transformator ini merupakan energi yang
dihasilkan oleh inti besi dan kumparan yang telah mengubah
sebagian energi listrik yang dihasilkan menjadi energi panas.
Akibatnya, jumlah energi listrik yang dihasilkan kumparan
primer ketika dipindahkan ke kumparan sekunder akan
berkurang. Kondisi ini merugikan karena telah mengurangi
hasil kerja transformator tersebut. Kerugian ini dapat
dihitung dari selisih daya pada kumparan primer dengan
kumparan sekunder. Persentase dari perbandingan daya
pada kumparan sekunder dan kumparan primer disebut
sebagai e
fi
siensi transformator (
η
), dirumuskan:
dengan:
η
= e
fi
siensi transformator
P
s
= daya kumparan sekunder
P
p
= daya kumparan primer
η
= ——
×
100%
P
s
P
p
Bab 10 - Kemagnetan
173
Contoh:
Ketika digunakan, suatu tranformator ternyata mengalami
kerugian sebesar 2,5 watt. Jika daya pada kumparan primer
transformator tersebut adalah 50 watt, hitunglah:
a.
daya pada kumparan sekunder
b. e
fi
siensi transformator
Penyelesaian:
Diketahui :
P
p
= 50 watt; kerugian = 2,5 watt.
Ditanya :
P
s
dan
η
Jawab:
a.
Daya pada kumparan sekunder adalah:
Kerugian transformator =
P
p
–
P
s
⇒
2,5 watt = 5 watt –
P
s
⇒
P
s
= (50 – 2,5) watt = 47,5
watt.
Jadi, daya sekunder transformator tersebut adalah
47,5 watt.
b. E
fi
siensi transormator tersebut adalah:
η
= —– × 100% = —————– × 100% = 95%
Jadi, e
fi
siensi dari transformator tersebut adalah
95%.
P
s
P
p
47,5 watt
50 watt
Daya yang termuat pada kumparan primer suatu transformator adalah 15 watt.
Jika e
fi
siensi transformator tersebut adalah 85%, tentukanlah kerugian daya yang
dialami transformator tersebut!
M
enguji Diri
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
174
K
ilasan Materi
•
Magnet adalah batu bermuatan yang memiliki sifat dapat menarik benda
yang mengandung partikel besi.
•
Kutub magnet yang sejenis bila didekatkan akan tolak-menolak, sedangkan
kutub magnet yang berlawanan jenis bila didekatkan akan tarik-menarik.
• Bahan magnetik dapat
ditarik oleh magnet, sedangkan bahan nonmagnetik
tidak dapat ditarik oleh magnet.
• Car
a untuk membuat bahan magnet menjadi magnet, yaitu menggosok,
induksi, dan arus listrik.
• Medan magnet adalah
daerah sekitar magnet yang pada daerah itu magnet
lain masih dipengaruhi oleh gaya magnetik jika diletakkan di atasnya.
•
Di sekitar kawat yang berarus listrik terdapat medan magnet.
• E
lektromagnet adalah kumparan berarus listrik yang disisipi inti besi
sehingga menghasilkan sebuah medan magnet yang kuat.
• Gaya Lorenz atau
gaya magnet adalah gaya yang muncul akibat adanya
arus listrik pada penghantar di dalam medan magnet.
•
Prinsip gaya magnet
diterapkan dalam pembuatan alat-alat listrik, seperti
motor listrik, alat ukur listrik, dan kipas angin.
• Induksi elektromagnetik adalah
proses pembuatan arus listrik dengan cara
mendekatkan sumber listrik pada sebuah magnet.
• Tra
nsformator adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau
menurunkan tegangan bolak-balik.
•
Pada suatu transformator berlaku:
• Transformator
step-up
adalah jenis transformator yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan induksi.
• Transformator
step-down
adalah jenis transformator
yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan induksi.
•
Efesiensi transformator (
η
) dirumuskan dengan:
—– = —– = —–
I
p
I
s
V
s
V
p
N
s
N
p
η
= —– × 100%
P
s
P
p
Setelah kamu mempelajari tentang kemagnetan, coba kamu jelaskan kembali
konsep kemagnetan! Karya apa yang dapat kamu buat sebagai penerapan konsep
kemagnetan?
Bab 10 - Kemagnetan
175
1. Sifat magnet adalah menarik benda
yang mengandung ....
a. plastik
b. partikel besi
c. partikel baja
d. kayu
2. Arah yang ditunjukkan oleh bagian
memanjang magnet jika digantungkan
dan didiamkan adalah ....
a.
utara - selatan
b.
barat - timur
c.
timur laut - barat daya
d. tenggara - timur laut
3. Logam yang tergolong bahan
diamagnetik adalah ....
a.
timah dan besi
b.
emas dan timah
c.
emas dan timah hitam
d. aluminium dan timah
4.
Kegiatan yang dilakukan pada bahan
yang mengandung besi yang tidak
dapat menghasilkan magnet adalah
....
a.
menggosok satu arah
b. me
nginduksi dengan magnet
kuat
c.
mengalirkan arus listrik
d. mengelektrolisis
5. Daerah sekitar magnet yang pada
daerah itu magnet lain masih
dipengaruhi oleh gaya magnetik
adalah ....
a. medan magnet
b. kutub magnet
c. sumbu magnet
d. garis gaya magnet
6.
Cara yang dapat memperbesar medan
magnet pada kumparan berarus
adalah sebagai berikut,
kecuali
....
a. men
yisipkan inti besi yang
lebih bersifat megnetik pada
kumparan
b.
memperbanyak lilitan kumparan
c.
memperbesar arus listrik
d. mengurangi kekuatan magnet
7. Sudut yang dibentuk oleh medan
magnet bumi dengan garis horizontal
adalah ....
a. sudut inklinasi
b. sudut deviasi
c. sudut inviasi
d. sudut deklinasi
8.
Alat yang menggunakan prinsip kerja
induksi elektromagnetik adalah ....
a. motor listrik
b. generator
c. voltmeter
d. amperemeter
9. Tegangan induksi hasil induksi
elektromagnetik dipengaruhi oleh
hal berikut,
kecuali
....
a. jumlah lilitan
b.
jumlah garis gaya magnet
c.
kecepatan gerakan magnet
d. kuat medan magnet
10.
Perbandingan lilitan transformator
step-up
adalah 2 : 7. Jika pada
kumparan sekundernya terdapat
14 lilitan, maka jumlah lilitan pada
kumparan primernya ....
a.
4 lilitan
c.
28 lilitan
b.
14 lilitan
d. 49 lilitan
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
Uji Kemampuan
Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX
176
1.
Jika kamu mendekatkan dua kutub magnet yang sejenis, maka akan terjadi
tolak-menolak di antara kedua kutub magnet tersebut. Mengapa demikian?
Kemukakan pendapatmu!
2. E
fi
siensi transformator adalah persentase perbandingan daya pada kumparan
sekunder dan kumparan primer. Menurutmu, adakah transformator yang
memiliki e
fi
siensi 100%? Jelaskan!
3. Seb
utkan dan jelaskan contoh pemanfaatan kemagnetan dalam produk
teknologi yang ada di sekitar tempat tinggalmu! Diskusikanlah bersama
teman sekelompokmu!
1.
Berikut adalah sebuah magnet yang dipotong-potong.
D
C
P
N
Jika N selatan, tentukanlah jenis kutub dari huruf yang lain!
2.
Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan:
a.
bahan paramagnetik
d. garis gaya magnet
b.
bahan diamagnetik
e.
gaya Lorenz
c.
bahan feromagnetik
f.
kaidah tangan kanan
3.
Tuliskan fungsi dan prinsip kerja dari:
a. generator
b. transformator
step-up
c. transformator
step-down
4. S
ebuah transformator dapat mengubah tegangan 2000 V menjadi 2500 V.
Jika kumparan primernya memiliki 400 lilitan dan dialiri arus sebesar 50 A,
tentukanlah:
a.
Jumlah lilitan kumparan sekunder
b.
Kuat arus yang mengalir pada kumparan sekunder
c. Jenis transformator
d. Perbandingan lilitan transformator tersebut
5.
Jika kerugian yang harus diterima dari kerja sebuah transformator adalah 15 watt,
sedangkan efesiensi transformator tersebut adalah 75 %, hitunglah daya pada
kumparan primer dan sekunder transformator tersebut!
B
O
AM
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!